Selasa, 31 Mei 2016

Pantai Nguyahan

(3)
Kamis, 1 Mei 2014




"Yah...airnya buthek!"

     Seperti itu kira-kira ekspresi saya sewaktu sampai di Pantai Nguyahan, bukan "nguyuhan" ya. Mungkin semalam hujan, jadi air pantainya buthek (keruh, kecoklat-coklatan, tapi coklatnya matte, bukan shimmer). Bayangan saya akan air pantai yang jernih, biru, bersih, suci, aman, tentram, nyaman, bisa main air sepuasnya, langsung buyar. Memang, ke pantai di musim hujan itu untung-untungan.

   Suasana Pantai Nguyahan tidak jauh berbeda dengan Pantai Ngobaran, sedang ramai-ramainya. Yaiya...lha wong pantainya jejeran. Karena Pantai Ngobaran kurang nyaman untuk bermain air, pengunjung "menyerbu" Pantai Nguyahan demi bisa keceh-keceh manja. Untuk yang kemayu tidak mau panas-panasan, bisa santai-santai saja di gazebo yang disewakan di pinggir pantai. Sesantaian saja? Kalau lapar atau haus belaian? Di Pantai Nguyahan ini sudah banyak warung-warung makan yang akan memanjakan perut kalian. Tapi satu hal yang bikin saya risih, ada ayam berkeliaran di sekitar warung makannya. Pitik yo butuh santai di pantai, bos!










     Pantai Nguyahan ini memiliki garis pantai yang tidak terlalu panjang. Pantainya sempit, kalau saya bilang. Sayang sekali, kami datang disaat air sedang pasang. Kalau pas surut, kalian bisa main di bawah tebing yang agak menjorok sehingga membentuk cekungan di bawahnya. Sedikit horor sih main-main di bawah tebing. Saran saya, mending jangan ambil resiko.








Lagi ngobrolin harga bawang dan cabe

Untuk menciptakan foto (yang nampak) bahagia bersama, butuh sedikit perjuangan seperti...

ini...
Bebas, Ver. Bebaaasss. 


     
     Tanpa terasa, hari sudah memasuki Waktu Indonesia Bagian Rolasan. Perut pun mulai keroncongan. Kami segera cabut dari Pantai Nguyahan. Kenapa tidak sekalian rolasan disini? Karena masih ada satu pantai lagi, maka sekalian saja makan siang disana. Mau makan siang sama kami? Yuk, ikut ke Pantai Ngrenehan


Terimakasih, Pantai Nguyahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar